Feminisme Kaum Pria

Tuesday, November 22, 2011



Profil Pengamatan

Usia : 20 – 35 tahun

Lokasi : Jakarta

Strata Sosial : Kelas Ekonomi Menengah ke atas, bekerja, minimal S1

Feminim merupakan ciri sifat dan perilaku yang umumnya dikorelasikan dengan kaum wanita. Sikap feminim identik dengan kelembutan, sensitif dan empati. Sikap feminim seseorang dapat terlihat dari perilaku, cara berpikir maupun cara berpenampilan. Kebalikan dari feminim adalah sikap maskulin yang umumnya dimiliki oleh kaum pria.

Beberapa ahli berpendapat bahwa dalam diri setiap orang pasti memiliki sisi feminim dan maskulin, namun akan muncul salah satu sisi yang dominan dalam perilaku keseharian. Beberapa tahun yang lalu, apabila seorang pria menunjukkan sisi feminisme yang dominan semisal dalam gaya berbicara maupun berpakaian maka pria akan tersebut akan dianggap aneh oleh lingkungan sekitarnya. Meski demikian, dengan semakin berkembangnya gaya hidup, teknologi dan pendidikan saat ini mulai bermunculan kaum pria yang memiliki sifat feminim yang dominan.

Berdasarkan beberapa sumber dari internet , beberapa ciri pria yang menunjukkan feminisme dominan akan memiliki pola perilaku sebagai berikut :
  • Mengikuti perkembangan fashion 
  • Memperhatikan penampilan (menggunakan kosmetik dan speciaized mens grooming product) 
  • Perasaan yang sensitif 
  • Suka berkumpul dan bergosip 
  • Melakukan aktifitas / berkumpul dengan kaum wanita
 
Kaum pria dengan sisi feminim yang dominan seringkali bisa ditemui di kota – kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kelompok ini sangat senang bersosialisasi di mal, café dan tempat – tempat ‘gaul’ lainnya. Terjadi perubahan value dalam masyarakat yang awalnya hanya menerima pria maskulin saat ini juga menerima pria feminim sebagai bagian dari masyarakat. Perubhana value ini memang hanya nampak jelas terjadi di kota – kota besar karena memang munculnya nilai ini kuat dipengaruhi budaya dari luar Indonesia. Perubahan nilai ini dipengaruhi oleh budaya dari luar yang banyak dikomunikasikan melaui media internet dan TV yang saat ini sangat banyak dikonsumsi masyarakat.

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan peluang yang harus bisa ditangkap oleh para pelaku bisnis dan marketer. Pergeseran nilai tentang feminim dan maskulin ini juga ditanggapi serius dalam beberapa industri seperti kosmetik, retail dan fashion. Beberapa produsen kosmetik mulai mengeluarkan produk yang dikhususkan bagi pria seperti Nivea for men, Garnier for Men dan sebagainya. Di segmen toko ritel saat ini salah satu pemain ritel terkemuka di Indonesia memberikan rak khusus untuk Mens’s Grooming (gambar 3)
Industri fashion juga banyak sekali mengembangkan desain – desain pakaian yang feminim bagi pria. Gaya feminim dalam berpakaian biasnaya ditonjolkan melalui pemilihan warna – warna yang soft, ukuran dan desain pakaian yang slim fit, celana jeans yang dilipat di ata tumit hingga ukuran tas besar seperti gaya wanita. Dalam komunikasi pemasaran, marketer juga melakukan penyesuaian desain komunikasi melalui penggunaan figur pria yang tidak lagi selalu maskulin namun juga menunjukkan sisi kelembutan dan feminim (gambar 4).


Kesimpulan
  1. Nilai dalam masyarakat dapat berubah seiring dengan perubahan faktor internal
  2. Perubahan nilai biasanya terjadi pada orang – orang yang memiliki ciri demografis serupa
  3. Seorang marketer harus bisa merespon perubahan nilai dalam masyarakat dengan melakukan pengembangan produk maupun metode komunikasi yang mengikuti perkembangan zaman
 

You Might Also Like

0 comments

Like Us On Facebook

My Blog Partner